Tugas 5. Jenis-jenis Audit TI

 

1.

Audit Around The Computer

Audit around the computer adalah pendekatan audit dimana auditor menguji keandalan sebuah informasi yang dihasilkan oleh komputer dengan terlebih dahulu mengkalkulasikan hasil dari sebuah transaksi yang dimasukkan dalam sistem. Kemudian, kalkulasi tersebut dibandingkan dengan output yang dihasilkan oleh sistem. Apabila ternyata valid dan akurat, diasumsikan bahwa pengendalian sistem telah efektif dan sistem telah beroperasi dengan baik.

Jenis audit ini dapat digunakan ketika proses yang terotomasi dalam sistem cukup sederhana. Kelemahan dari audit ini adalah bahwa audit around the computer tidak menguji apakah logika program dalam sebuah sistem benar. Selain itu, jenis pendekatan audit ini tidak menguji bagaimana pengendalian yang terotomasi menangani input yang mengandung error. 

Audit Through The Computer

Auditing Through The Computer adalah audit terhadap suatu penyelenggaraan sistem informasi berbasis komputer dengan menggunakan fasilitas komputer yang sama dengan yang digunakan dalam pemrosesan data. Pendekatan audit ini berorientasi komputer yang secara langsung berfokus pada operasi pemrosesan dalam system komputer dengan asumsi bila terdapat pengendalian yang memadai dalam pemrosesan, maka kesalahan dan penyalahgunaan dapat dideteksi. Pendekatan ini dapat menggunakan perangkat lunak dalam bentuk specialized audit software (SAS) dan generalized audit software (GAS).

Pendekatan audit ini digunakan bila pendekatan Auditing Around The Computer tidak cocok atau tidak mencukupi. 

2.

1.      Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)

Berkaitan dengan kegiatan mengumpulkan dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan suatu entitas dengan tujuan memberikan pendapat (opini) tentang laporan tersebut apakah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum.

2.      Audit Operasional (Management Audit)

Adalah jenis pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan. Meliputi kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional manajemen yang telah ditetapkan, dengan tujuan untuk mengetahui kegiatan operasi yang dilakukan berjalan  secara efektif dan efisien.

3.      Audit Ketaatan (Compliance Audit)

Yaitu jenis pemeriksaan yang tujuanya untuk mengetahui apakah perusahaan telah mentaati peraturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku baik yang di tetapkan oleh pihak intern maupun pihak ekstern entitas/perusahaan. Audit ketaatan berfungsi untuk menentukan sejauh mana perusahaan mentaati peraturan, kebijakan, peraturan pemerintah bahkan hukum yang harus dipatuhi oleh entitas yang di audit.

4.      Audit Sistem Informasi

Yaitu pemeriksaan yang dilakukan Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap perusahaan yang melakukan proses data akuntansi.

Umumnya menggunakan system Elektronik Data Processing (EDP). Auditor harus memperhatikan hal-hal berikut :

·         Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan computer baik program, komunikasi, atau data dari akses yang tidak sah, modifikasi bahkan penghancuran.

·         Pengembangan program yang dilakukan atas otorisasi khusus dan umum dari pihak manajemen perusahaan.

·         Pemrosesan transaksi, file, laporan dan catatan computer dengan akurat dan lengkap.

·         Data file laporan yang tersimpan di computer sangat dijaga kerahasiaanya. 

5.  Audit Forensik

Tujuan dilakukan audit forensic adalah sebagai upaya pencegahan terjadinya kecurangan (fraud). Hal yang dapat dilakukan audit forensik termasuk :

·         Investigasi kriminal

·         Indikasi kecurangan dalam bisnis atau karyawan

·         Mengetahui kerugian suatu bisnis,

1.      1. Jelaskan jenis jenis dari Audit dan berikan contohnya

Jenis Audit berdasarkan Bidang

a.       Audit keuangan

Audit   laporan   keuangan   adalah   audit   yang   dilakukan   oleh   auditor   eksternalmaupun internal terhadap laporan keuangan auditee untuk memberikan pendapatapakah laporan keuangan tersebut disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria yangtelah ditetapkan. Hasil audit lalu dibagikan kepada pihak luar perusahaan sepertikreditor, pemegang saham, dan kantor pelayanan pajak.

Contoh   :   Laporan   atau   pembukuan   mengenai   neraca   penjualan   dari   sebuahperusahaan.

b.      Audit operasional (management audit)

Audit   operasional   merupakan   penelahaan   secara   sistematik   aktivitas   operasiorganisasi dalam hubungannya dengan tujuan tertentu. Dalam audit operasional,auditor   diharapkan   melakukan   pengamatan   yang   obyektif   dan   analisis   yangkomprehensif terhadap operasional-operasional tertentu.

Contoh : Pembuatan Laporan Barber/Johnson di dalam ruang lingkup RumahSakit untuk menilai tingkat efisiensi penggunaan tempat untuk bangsal perawatanpasien.

c.        Audit ketaatan (complience audit)

Audit  ini  bertujuan   untuk   menentukan   apakah  yang   diperiksa  sesuai  dengankondisi, peratuan, dan undang-undang tertentu. Kriteria-kriteria yang ditetapkan dalam audit kepatuhan berasal dari sumber-sumber yang berbeda Audit sistem informasi.

Contoh : Evaluasi kinerja suatu perusahaan dengan menggunakan SOP sebagaiindicator untuk melakukan penilaian.

d.      Audit E-Commerce

Audit e-commerce adalah audit yang dilakukan   untuk   memberikan   assurancekepada pihak-pihak yang berkepentingan akan tingkat keamanan yaitu bahwaseluruh data yang dikirim via Internet hanya dapat diakses oleh orang-orang yangberhak untuk bertransaksi secara on-line pada suatu perusahaan e-commerce danbahwa sistem transaksi e-commerce tersebut berjalan dengan baik.

Contoh: Pengujian terhadap aplikasi berbasis web yang bergerak di dalam bidangtransaksi keuangan maupun jasa dan barang.

e.       Audit Forensic mengkhususkan   dalam   menyelidiki   kecurangan   dan   bekerja   secara   tertutupdengan internal auditor dan pengacara.

Contoh: Melakukan pengecekan akan adanya kecurangan atau tindak melanggarhukum di dalam suatu melakukan pekerjaan.

3.

Ø  Tahap Pemeriksaan Pendahuluan.

Sebelum auditor menentukan sifat dan luas pengujian yang harus dilakukan, auditor harus memahami bisnis auditi (kebijakan, struktur organisasi, dan praktik yang dilakukan). Setelah itu, analisis risiko audit merupakan bagian yang sangat penting. Ini meliputi review atas pengendalian intern.

Ø  Tahap Pemeriksaan Rinci.

Pada tahap ini auditnya berupaya mendapatkan informasi lebih mendalam untuk memahami pengendalian yang diterapkan dalam sistem komputer klien. Auditor harus dapat memperkirakan bahwa hasil audit pada akhirnya harus dapat dijadikan sebagai dasar untuk menilai apakah struktur pengendalian intern yang diterapkan dapat dipercaya atau tidak.

Ø  Tahap Pengujian Kesesuaian.

Dalam tahap ini, dilakukan pemeriksaan secara terinci saldo akun dan transaksi. Informasi yang digunakan berada dalam file data yang biasanya harus diambil menggunakan software CAATTs. Pendekatan basis data menggunakan CAATTs dan pengujian substantif untuk memeriksa integritas data. Dengan kata lain, CAATTs digunakan untuk mengambil data untuk mengetahui integritas dan keandalan data itu sendiri.

Ø  Tahap Pengujian Kebenaran Bukti.

Tujuan pada tahap pengujian kebenaran bukti adalah untuk mendapatkan bukti yang cukup kompeten,. Pada tahap ini, pengujian yang dilakukan adalah (Davis at.all. 1981) :

a)      Mengidentifikasi kesalahan dalam pemrosesan data

b)      Menilai kualitas data

c)      Mengidentifikasi ketidakkonsistenan data

d)      Membandingkan data dengan perhitungan fisik

e)      Konfirmasi data dengan sumber-sumber dari luar perusahaan.

Ø  Tahap Penilaian Secara Umum atas Hasil Pengujian.

Pada tahap ini auditor diharapkan telah dapat memberikan penilaian apakah bukti yang diperoleh dapat atau tidak mendukung informasi yang diaudit. Hasil penilaian tersebut akan menjadi dasar bagi auditor untuk menyiapkan pendapatanya dalam laporan auditan. Auditor harus mengintegrasikan hasil proses dalam pendekatan audit yang diterapkan audit yang diterapkan. Audit meliputi struktur pengendalian intern yang diterapkan perusahaan, yang mencakup :

(1) pengendalian umum,

(2) pengendalian aplikasi, yang terdiri dari : (a) pengendalian secara manual, (b) pengendalian terhadap output sistem informasi, dan (c) pengendalian yang sudah diprogram.

 


sumber :

 https://dokumen.tips/documents/jelaskan-jenis-jenis-dari-audit-dan-berikan-contohnya.html

https://rinoariffudin.wordpress.com/2016/03/23/perbedaan-audit-around-the-computer-dan-through-the-computer-beserta-prosedur-dan-lembar-kerja-it-audit-tersebut/
https://student-activity.binus.ac.id/isgbinus/2017/09/tahap-tahap-audit-sistem-informasi/





 


Comments

Popular posts from this blog

Trend Teknologi Sistem Informasi Di Masa Depan ||Khaerul Rizal 13118653

Layanan Informasi PLN